Dianggurin Artinya! Ini Arti Sebenarnya dan Cara Menghindarinya

Ihsan Rahmansyah

Dianggurin Artinya Apa

Pernah merasa diabaikan atau tidak dianggap? Yuk, cari tahu dianggurin artinya dan kenapa kamu tak boleh membiarkan dirimu dianggurin!

Pernah nggak sih kamu merasa seperti diabaikan, padahal sedang ada di tengah keramaian? Atau mungkin punya barang yang cuma dibiarkan begitu saja tanpa disentuh? Nah, dalam bahasa sehari-hari, kondisi seperti ini sering disebut dengan kata “dianggurin”.

Tapi, dianggurin artinya apa sih sebenarnya? Apakah hanya sekadar tidak digunakan? Atau ada makna yang lebih dalam yang sering kita lewatkan begitu saja? Yuk, kita gali lebih jauh agar nggak salah kaprah.

Baca juga Cara Menurunkan TDS Air Secara Alami

Menurut Wikipedia, “pengangguran” berarti keadaan seseorang yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan. Nah, meskipun “dianggurin” tidak punya entri khusus di KBBI atau Wikipedia, kata ini berkembang dalam bahasa lisan dan mengandung nuansa emosional. Jadi, bukankah menarik kalau kita coba memahami arti sebenarnya dari kata ini dan menghindari maknanya yang negatif?

Bingung Selama Ini Dianggurin Artinya Apa?

Dianggurin Artinya Apa
Bingung Selama Ini Dianggurin Artinya Apa?

Secara etimologis, kata “dianggurin” berasal dari akar kata “anggur”. Namun, dalam konteks ini, “anggur” tidak merujuk pada buah, melainkan bentuk dasar dari kata “menganggur”. Menariknya, kata ini mengalami pergeseran makna dari sesuatu yang pasif menjadi sesuatu yang berkonotasi emosional.

Menganggurkan secara harfiah berarti membuat seseorang atau sesuatu menjadi tidak bekerja, tidak digunakan, atau tidak diberdayakan. Ini berlaku untuk manusia maupun benda. Dalam dunia kerja, ini bisa berarti tidak memberi tanggung jawab, sedangkan untuk barang, artinya membiarkannya terbengkalai.

Dengan tambahan imbuhan “di-”, terbentuklah kata “dianggurin” yang berfungsi sebagai bentuk pasif. Artinya, seseorang atau sesuatu dikenai tindakan pengangguran. Jadi, ini bukan hanya soal tidak aktif, tapi juga soal tidak dipedulikan secara sengaja maupun tidak.

Beberapa sinonim yang dapat menggambarkan kata ini antara lain: “tidak dipedulikan”, “ditinggalkan”, “tidak dihiraukan”, hingga “dikesampingkan”. Semuanya mencerminkan posisi pasif yang tidak menyenangkan, baik secara fisik maupun emosional.

Baca juga Cara Membaca TDS Meter Dengan Mudah

Makna dan Konotasi “Dianggurin” dalam Berbagai Konteks

Makna dan Konotasi "Dianggurin" dalam Berbagai Konteks
Makna dan Konotasi “Dianggurin” dalam Berbagai Konteks

Konteks Sosial/Personal

Pernah nggak merasa jadi “teman yang dianggurin”? Ketika semua orang sibuk ngobrol, tapi kamu cuma duduk diam tanpa diajak bicara. Rasanya seperti hadir tapi nggak dianggap, kan?

Di kehidupan sosial, dianggurin artinya lebih dari sekadar diam. Ini bisa jadi bentuk penolakan tidak langsung, isyarat bahwa kamu sedang tidak dianggap penting dalam momen itu. Lalu, kamu pun bertanya: apa salahku?

Konteks Pekerjaan/Proyek

Kamu punya ide cemerlang, sudah kamu utarakan. Tapi, tidak ada tanggapan. Bahkan, tidak dijadikan bahan diskusi. Lalu ide itu… dianggurin.

Dalam dunia kerja, ini sangat umum terjadi. Bukan cuma ide, tapi orang pun bisa dianggurin—tidak dilibatkan, tidak diberi tugas, dan akhirnya merasa tidak berarti. Ironis, ya?

Konteks Benda/Objek

Lihat tumpukan barang di pojok rumahmu. Sudah lama tidak dipakai. Berdebu. Terlupakan. Itulah benda-benda yang… dianggurin.

Barang-barang yang tidak dirawat bukan cuma menurun fungsinya, tapi juga mencerminkan bagaimana kita memperlakukan sesuatu yang dulu kita anggap penting. Apakah kita juga begitu dalam memperlakukan orang?

Nuansa dan Tingkatan

Kata “dianggurin” bisa jadi ringan, bisa juga tajam. Kadang hanya candaan antar teman. Tapi kadang, itu bisa menyakiti hati—terutama jika diucapkan dalam nada kecewa.

Nuansanya tergantung siapa yang bicara, kepada siapa, dan dalam konteks apa. Kata ini bisa menyentil, menyindir, atau mengungkapkan luka. Jadi, penting memahami konteksnya sebelum mengucapkannya.

Contoh Penggunaan Kata “Dianggurin” dalam Kalimat

  1. “Laptop itu udah sebulan dianggurin di meja, kenapa nggak dipakai?”
  2. “Jangan sampai perasaan seseorang dianggurin kayak gitu.”
  3. “Ide gue kemarin malah dianggurin, padahal udah disiapin mati-matian.”
  4. “Baju-baju bekas itu cuma dianggurin, mending disumbangin aja.”
  5. “Kenapa kamu dianggurin terus di kantor? Emangnya ada masalah?”
  6. “Chat gue dianggurin dari kemarin, ada apa sih?”
  7. “Jangan sampai potensi kamu dianggurin cuma karena minder.”
  8. “Kursi di pojok itu udah lama dianggurin, padahal bagus.”
  9. “Sering banget perasaan kita dianggurin, padahal udah jelas kasih sinyal.”
  10. “Kalau ide kamu cuma dianggurin terus, coba sampaikan dengan cara lain.”

Kesimpulan

Dari pembahasan ini, kita bisa simpulkan bahwa dianggurin artinya bukan cuma tidak digunakan, tapi juga tidak dianggap, tidak dilibatkan, bahkan kadang tidak dihargai. Kata ini menggambarkan kondisi yang menyakitkan baik bagi manusia maupun benda.

Sebagai manusia, kita tentu ingin merasa dibutuhkan, diakui, dan dihargai. Maka dari itu, penting bagi kita untuk tidak hanya memahami kata ini secara literal, tetapi juga menangkap makna emosional dan sosial yang tersirat di dalamnya.

Jadi, yuk introspeksi! Jangan cuma tanya, “Kenapa aku dianggurin?”, tapi juga berani bertanya, “Apakah aku pernah menganggurin orang lain tanpa sadar?”

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar